Ramadhan, kini sudah hampir tiada. Tapi apa yang telah bisa kuperbaiki selama dibulan Ramadhan. Sepertinya ramadhan tahun ini banyak kemunduran yang terjadi pada diriku. Banyak sebab mungkin yang bisa jadi pemicunya. Penyebab utama yang paling membuat nggak nyaman adalah dari faktor lingkungan. Lingkungan yang sebagian besar berpenduduk non muslim otomatis tidak kenal dengan istilah puasa, maksutnya tidak ada ajaran untuk melakukan kewajiban berpuasa seperti dalam ajaran agama islam,meskipun hanya kenal namanya saja. Mereka sih sebenarnya toleransi kepada kita, cuma bukan masalah makanan aja yang menjadi godaan, tapi lebih mengarah ke masalah pandangan mata. Di negri thailand, kalau tidak pandai2 menjaga mata bisa rusak nech mata kita…hehehe, pemandangannya itu loh yang bikin kita ngga nyaman. Mereka para perempuan khususnya suka menggunakan pakaian pendek, pakaian yang bisa mengundang pikiran yang tidak2 gitulah.Apalagi untuk kaum adam, harus seketat mungkin menjaga mata untuk tidak memandang hal2 yang bisa mengurangi pahala puasa.
Faktor lainnya mungkin karena kurangnya semangat dari diri kita sendiri untuk berniat memperbaiki segala amal ibadah kita. Sebenarnya segala sesuatu kembali kepada diri kita sendiri, entah dimana kita tinggal kalau semangat juangnya untuk berkonsentrasi kepada kegiatan dibulan Ramadhan insya allah akan tetap terjaga. Coba dari diri sendiri aja dulu, dari hal yang terkecil, pernah nggak kita terfikir untuk beramal dengan hati yang ikhlas, pernah ngga kita terfikir untuk saling membantu orang lain tanpa mengharap imbalan dan pujian. Subhanallah, sungguh penyakit hati memang sangat sulit untuk dikendalikan. Sering kita melakukan kebaikan tapi hati kita masih tidak ikhlas, masih dongkol, suka menggunjing dan sebagainya. Tapi entahlah, namanya manusia tidak pernah jauh dari kesalahan dan kekhilafan. Tapi dari sini saya coba koreksi diri lagi, kembali memperbaiki apa-apa yang telah lalu, merenungi diri.
Hal terbesar yang saat ini melanda diri saya adalah masalah hati. Entah angin apa yang bisa membuat hati saya jadi seperti ini, serasa tidak terkontrol. Astaghfirullah, ampuni segala dosa hamba ya Rabb.
Mumpung Ramadhan belum habis, ayuk kita coba perbaiki diri, belum tentu kita masih bisa berjumpa di Ramadhan tahun depan, meskipun kita sudah mengharapkannya, karena taqdir Allah ngga ada yang tau.
Ya Allah,tolonglah hamba selalu untuk senantiasa mudah dalam menjalankan kebaikan, senantiasa diberi hati yang ikhlas, sabar dan tawadhu’. Insya allah,,,,akan berbuah indah dihari kemenangan nanti.
Wallahu a’lam